Selasa, 15 November 2022

LANJUT JFS (FOR SBNR)

STYLE 

Be Realistics to Realize the Real  
Bersikap realistis untuk merealisasi yang real 
NDAGELE SAKMADYO WAE
jalani drama kehidupan ini sewajarnya saja  
Dalam kesedemikian perlu keberdayaan dengan keselarasan dalam keseluruhan untuk meniscayakan keberadaan.

Well, mungkin inilah saatnya bagi kami untuk berbagi bukan lagi sebagai "persona" sebagaimana figur yang seharusnya diperankan (sebagai seorang manusia yang lahir dan hadir di dunia ini dengan segala atribut eksistensial yang ada) namun sebagai sesama zenka "seeker" yang terbang menjelajahi cakrawala pengetahuan keabadian dalam kehidupan ini dengan dua sayap paradoks keterbukaan dan keterjagaan atas dualisme kenyataan menjaga keberimbangan, menjalani keswadikaan dan menggapai kebijaksanaan sebagaimana harusnya ….Sayang sekali walau mungkin cukup sarat akan wawasan pengetahuan namun sangat minim dalam penempuhan sehingga tiada layak dalam tataran penembusan yang seharusnya bisa dicapai. Ini tidak hanya membuat kami risih namun juga riskan. Apalagi bahasan spiritulitas ini tentuna akan menyerempet (melanggar ?) masalah yang bukan hanya sangat krusial namun juga sangat sensitive bukan hanya bagi para Neyya Buddhist namun juga umat agama lain termasuk (terutama?) saudara muslim kami. Disamping kami harus menjaga logika, bahasa dan etika dalam penyampaiannya tampak sangat perlu moderasi keterbukaan pengertian untuk tidak salah faham akan orientasi niatan kami dan juga sikap kritis keterjagaan penalaran anda semua jika memang ada kesalahan pandangan yang kami ajukan. Ini hanyalah kontribusi pandangan untuk memperluas pandangan kita dengan tanpa maksud sama sekali untuk meng-konversi diri sendiri ataupun orang lainnya ke suatu ajaran tertentu namun sekedar masukan wawasan untuk kembali mentriangulasikan paradigma cara pandang kita bukan hanya dalam kehidupan duniawi ini dengan segala problematika figure eksistensial kita yang multi peran namun juga demi keberlanjutan kita mensiagakan diri dengan segala keberdayaan yang diperlukan untuk menghadapi segala dilematika kemungkinan yang ada (bahkan jika itupun ternyata berbeda sama sekali dengan yang telah kita yakini dan persiapkan selama ini). Pada intinya nanti walau dalam leveling pemilahan memang perlu adanya kebaikan untuk melayakkan taraqqi yang lebih baik namun dalam labeling tidak ada yang perlu merasa direndahkan/ ditinggikan karena memang demikianlah desain keberadaan kasunyatan ini memang harusnya/nyatanya tergelar. Segalanya terlingkup sebagai aneka dvaita pelangi kenyataan dari cahaya advaita mentari kebenaran dalam living kosmos kesemestaan homeostatis tunggal yang sama … amala, avimala (prajna paramita hrdaya sutra). 

KONSEP GNOSIS EXODUS WISDOM (DARI SBAR BAGI SBNR)
Lama juga kami memikirkan ini ... (sambil download seri terakhir drakor One Dollar lawyer, nih ) 
Wah .. tetap mengapresiasi karya drama ini walau agak konyol plus https://dramaid.online/may-i-help-you-episode-06/
Beralih ke seri lanjutan bahasan filsafat Stoik yang lebih kaya hikmah saja ? YF La Kahija - Eling lan Awas
atau Gnosis Buddhism atau lainnya mengisi malam minggu ini. 

Lanjut dulu, ah ....
Ada satu baris kalimat dari satu buku di rumah seorang teman seeker (sayang lupa judulnya ... habis lama, sih .... 25 tahun yang lalu, paska reformasi awal). Masa depan dunia manusia (maksudnya : bukan hanya keberadaan peradaban eksistensialitasnya namun juga perkembangan keberadaban spiritualitasnya) berada di pundak para aktualiser. Aktualiser (meminjam istilah Psikolog Abraham Maslow) adalah orang yang sudah tidak lagi bertindak karena terdefisiensi untuk membenarkan kepentingan pribadi namun sudah mantap (perlu mapan?) untuk mementingkan kebenaran sejati ?
 
SKETSA  (SBAR to SBNR )
Niatan semula kami sebenarnya untuk mengembangkan gnosis wisdom bagi para spiritualis religius namun akhirnya kami rasa perlu juga mengajukan bagi para spiritualis sekular (bahkan kami kira ini lebih tepat ... tidak sungkan membabarkan Dhamma & tanpa riskan membeberkan Avidya ). Masak sih ada spiritualitas bagi para agnostik, atheist  (kafirin , murtadin ?). Kalau tradisi agama, mistik & dhamma mungkin tidak ada .... tetapi filsafat mungkin bisa.
Filsafat memang sering dipandang kompleks namun rendahan ... hanya paradigma pengetahuan bukan penganutan agama, pencapaian mistik ataupun penembusan dhamma. Well dengan perendahan ini kok malah jadi lebih nyaman & mantap jika kami ajukan Kaidah Gnosis Exodus Wisdom rintisan bagi penempuhan spiritualitas holistik & harmonis yang walau sekular namun selaras dengan referensi (realisasi ?) spiritualitas religius dari aneka ajaran agama, mistik & dhamma ... Siapa tahu penjelajahan autentik mereka para SBNR (Spiritual But Not Religious) justru akan membuka dimensi baru yang tidak bisa kita lalui apalagi lampaui ( karena pembatasan berafiliasi & keterbatasan aktualisasi yang harus kita lakukan sebagai umat awam SBAR (Spiritual But Also Religious). Ingat ... segala sesuatu terjadi karena peniscayaan bukan sekedar penganggapan apalagi pengharapan belaka.
Link data = 
Link video =

Parama Dhamma = 
Gnosis Panentheistik dengan Tuhan yang 'absurd' (Konsep Impersonal Transenden > Figure Personal Immanen)  
Mandala Advaita 
'lokadhatu' mandala advaita Sentra ( plus Maha Sentra aneka lokadhatu = dimensi paralel lebih/paling tinggi, rendah dari 'lokadhatu' kita)
Formula Swadika  
Referensi Penempuhan merealisasi (tugas sharing mereka berdasarkan realisasi untuk mengabarkan ketepatan referensi & kemungkinan keberlanjutan berikutnya)

Asyik juga, nih ...Ini hanya inferensi atau imaginasi idea intelektual belaka untuk disikapi secara terbuka demi membentang alternatif paradigma berikutnya ... memang bukan realisasi autentik namun tidak juga halusinasi metafisik  agar tetap harus waspada untuk tidak langsung percaya tanpa pembuktiannya.... maklum, jujur saja padaparama , bro.

TETAPI SEBELUMNYA REVIEW LAGI POSTING JUST FOR SEEKER SEBELUMNYA 
Masih repot & ribet sebenernya, nih.
REVIEW JFS LAMA

LANJUT = 
BACKUP .=


Tidak ada komentar:

Posting Komentar