Rabu, 28 Desember 2022

DHAMMA MANTRA (sudah finale)

 

SUDAH FINALE

04 DHAMMA MANTRA
dari Blog Akun teguh.qi@gmail.com  
04 DHARMA_SEKHA atau : http://kalamadharma.blogspot.com/  
07 Share Again atau https://sanatanadhamma.blogspot.com/ 
Minggu, 17 April 2022 REHAT _ RELAX _ RESET : Dhamma Mantra
REKAP REHAT 30072022/IDEA/ARSIP/POSTING LAIN/DHAMMA MANTRA/01 TQ DHARMA_SEKHA 17042022 REHAT _ RELAX _ RESET Dhamma Mantra.docx
REKAP REHAT 30072022/IDEA/ARSIP/POSTING LAIN/DHAMMA MANTRA/01 TQ DHARMA_SEKHA 17042022 REHAT _ RELAX _ RESET Dhamma Mantra.pdf

REHAT _ RELAX _ RESET : Dhamma Mantra

REHAT _ RELAX _ RESET : Dhamma Mantra ( Chant, Musics, etc )
https://kalamadharma.blogspot.com/2022/04/rehat-relax-reset-dhamma-mantra-chant.html

REHAT 17052022/IDEA/NEWEST/02 TS Share Again 15052022 COPAS REHAT _ RELAX _ RESET Dhamma Mantra.docx

623344

REHAT 17052022/IDEA/NEWEST/02 TS Share Again 15052022 COPAS REHAT _ RELAX _ RESET Dhamma Mantra.pdf

781567

Susah juga jadi padaparama puthujjana di mayapada ini ... Tanpa kelayakan magga phala (panna bhavana) , tiada kecakapan strata jhana (citta bhavana)  sebagai perlindungan diri untuk senantiasa menjadikan diri hangat ke permukaan & sejuk di kedalaman. Well , gunakan saja Dhamma sebagai benteng internal  surgawi di tengah kekacauan eksternal duniawi (atau cangkang nirvanik pada samsara ini ... hehehe).... sanna bhavana selain puja bhakti  & etika kosmik.


kutipan : Corona 5 
SEEKER PROJECT FOREVER (gnosis wisdom exodus) 
masih ribet & repot .... banyak beban tugas dari peran eksistensial diri yang perlu pemantasan & ketuntasan. Rehat . 

CORONA  5 
Tampaknya saat ini situasi kondisi sudah mulai cukup kondusif ... virus sudah adaptif & imun vaksinasi - iman resistensi sudah kembali effektif ? 
Dunia sudah tidak lagi galau dan mulai normal lagi berputar .... antara sakau mengumbar keakuan/kemauan dan mulai kacau menebar kebencian/ kerusakan seperti biasanya ? (konflik luar /dalam negeri sudah mulai lagi ... jika tidak pekok & heboh (kasar ? ganti saja : sakau dan kacau ... terserahlah) hidup memang tampak terasa tidak 'hidup',ya... ?  Hehehe. 
Tetaplah waspada untuk tetap terjaga, ah ... agar bisa menjaga & berjaga .... intinya jangan lengah terpedaya senantiasa memberdaya ... bersamaan dengan proses berjalannya waktu tanpa dapat dicegah kita semakin tua melapuk (walau tidak berarti mencapai kedewasaan psikologis apalagi pencerahan spiritual) ... tanpa covid kita masih tetap bisa sakit. bahkan tanpa sakit kita bisa saja mati (konsekuensi dualitas kehidupan) plus kelanjutannya juga, lho ... karena sebagaimana kita saat ini yang secara akumulatif terniscayakan faktor karmik/kosmik lampau diri kita dulunya demikian juga nanti ... well, setiap diri pada hakekatnya sedang melayakkan dampak effek akumulatif dirinya secara karmik/kosmik demi saat nanti melalui tindakan batiniah/zahiriah dirinya sendiri sebelumnya. So, perhatikan sikap batin & tindakan (mental, verbal & aktual) kita di setiap kekinian dimanapun dalam sikon & peran apapun juga. 
Jadi inget Sang Ariya Buddha Gautama & Bhante Moggalana yang walau telah mencapai Nibbana sekalipun tetap harus menanggung beban karmik dosa/ kesalahan dari kehidupan samsarik lampaunya (apalagi kita yang nota bene belum mencapai layer evolusi pribadi lokuttara masih di bawah level brahmanda bahkan tersekap dalam peran label kamavacara). Bagaikan bayang-bayang yang mengikuti keberadaan diri demikianlah dampak karmik/ effek kosmik kebodohan, kesalahan & keburukan berpandangan, berpribadi dan berprilaku akan menyertai perjalanan kehidupan keabadian kita ... cepat atau lambat (dalam peran dagelan nama rupa saat ini atau setelah ini ataupun pada saatnya nanti ) apa yang dituai  niscaya akan kita petik juga buahnya. Well,demi keutamaan untuk menjaga keperwiraan, keterjagaan dan kewaspadaan yang lebih dewasa (utama, benar & nyata) tetaplah reseptif & antisipatif untuk menjadi autentik & holistik dalam kesedemikianan tertib kosmik keseluruhan ini ... nafikan sementara walaupun mungkin memang senantiasa tetap ada kemungkinan ahosi karma , fasilitasi pengampunan / pelimpahan lainnya yang bisa saja terjadi (aktualitatif > identifikatif > eksploitatif). Dengan demikian Evolusi pribadi , Harmoni dimensi & Sinergi Valensi tetap berjalan selaras dan terniscayakan kelayakannya secara murni sebagaimana harusnya secara eksistensial, universal & transendental. Keutamaan > Kebenaran > Kenyataan ... ada bonus nilai plus untuk meningkatkan/melampaui kualitas kelayakan yang lebih baik yang juga mencegah keterpedayaan yang menjatuhkan (optimis kepercayaan diri  atau opurtunis pengharapan lainnya ?) dan faktisitas pembatasan (dinamika konfiguratif keberuntungan eksistensial atau kemalangan universal ) yang mungkin juga akan terjadi.
DST
LANJUT NANTI SAJA ... PC utama hang, tinggal NB tua untuk tugas lainnya. 
AKHIRNYA SUDAH BISA LAGI ... Kecapekan kali ... kirain sudah almarhum VGA atau memorynya. 

I .  BUDDHISM 

APPAMADENA SAMPADETHA 

1. KARANIYA METTA SUTTA 

Karaniya Metta Sutta 
Link Data :
Link Video :
 

Teks Karaniya Metta Sutta 

1. KARANĪYA MATTHAKUSALENA
YANTAM SANTAM PADAṀ ABHISAMECCA,
SAKKO UJŪ CA SUHUJŪ CA
SUVACO CASSA MUDU ANATIMĀNĪ
Inilah yang harus dikerjakan oleh mereka yang tangkas dalam kebaikan, 
Untuk mendapat ketenangan, 
Ia harus mampu, jujur dan sungguh jujur, 
Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong.

2. SANTUSSAKO CA SUBHARO CA
APPAKICCO CA SALLAHUKAVUTTI
SANTINDRIYO CA NIPAKO CA
APPAGABBHO KULESU ANANUGIDDHO.
Merasa puas, mudah disokong/dilayani, 
Tiada sibuk, sederhana hidupnya. 
Tenang indranya, berhati-hati, 
Tahu malu, tak melekat pada keluarga.

3. NA CA KHUDDAṀ SAMĀCARE KIÑCI
YENA VIÑÑŪ PARE UPAVADEYYUṀ.
SUKHINO VĀ KHEMINO HONTU
SABBE SATTĀ BHAVANTU SUKHITATTĀ.
Tidak berbuat kesalahan, walaupun kecil, 
Yang dapat dicela oleh para bijaksana 
Hendaklah ia berpikir, Semoga semua makhluk berbahagia dan tenteram. 
Semoga semua makhluk berbahagia.

4. YE KECI PĀNABHŪT’ATTHI
TASĀ VĀ THĀVARĀ VĀ ANAVASESĀ
DĪGHĀ VĀ YE MAHANTĀ VĀ
MAJJHIMĀ RASSAKĀ ANUKA – THŪLĀ
Makhluk hidup apapun juga, 
Yang lemah dan kuat tanpa kecuali, 
Yang panjang atau besar, 
Yang sedang, pendek, kecil atau gemuk.     

5. DITTHĀ VĀ YE CA ADITTHĀ
YE CA DŪRE VASANTI AVIDŪRE
BHŪTĀ VĀ SAMBHAVESI VĀ
SABBE SATTĀ BHAVANTU SUKHITATTĀ 
Yang tampak atau tak tampak, 
Yang jauh ataupun yang dekat, 
Yang terlahir atau yang akan lahir, 
Semoga semua makhluk berbahagia

6. NA PARO PARAṀ NIKUBBETHA
NĀTIMAÑÑETHA KATTHACI NAṀ KAÑCI
BYĀROSANĀ PATIGHASAÑÑĀ
NĀÑÑA MAÑÑASSA DUKKHA MICCHEYYA
Jangan menipu orang lain 
Atau menghina siapa saja, 
Jangan karena marah dan benci 
Mengharap orang lain celaka.

7. MĀTĀ YATHĀ NIYAṀ PUTTAṀ
ĀYUSĀ EKAPUTTA MANURAKKHE
EVAMPI SABBA – BHŪTESU
MĀNA – SAMBHĀVAYE APARIMĀNAṀ
Bagaikan seorang ibu yang mempertaruhkan jiwanya 
Melindungi anaknya yang tunggal. 
Demikianlah terhadap semua makhluk hidup, 
Dipancarkannya pikiran (kasih sayang) tanpa batas

8. METTAÑCA SABBALOKASMIṀ
MĀNA – SAMBHĀVAYE APARIMĀNAṀ
UDDHAṀ ADHO CA TIRIYAÑCA
ASAMBĀDHAṀ AVERAṀ ASAPATTAṀ
Kasih sayangnya ke segenap alam semesta, 
Dipancarkannya pikirannya tanpa batas, 
Ke atas, ke bawah, dan ke sekeliling 
Tanpa rintangan, tanpa benci dan permusuhan.

9. TITTHAÑ CARAṀ NISINNO VĀ
SAYĀNO VĀ YĀVATASSA VIGATAMIDDHO
ETAṀ SATIṀ ADHITTHEYYA
BRAHMA METAṀ VIHĀRAṀ IDHAMĀHU
Selagi berdiri, berjalan atau duduk,
Atau berbaring, selagi tiada lelap 
Ia tekun mengembangkan kesadaran ini. 
Yang dikatakan : Berdiam dalam Brahma

10. DITTHIÑCA ANUPAGAMMA SILAVĀ
DASSANENA SAMPANNO
KAMESU VINEYYA GEDHAṀ
NA JI JĀTU GABBHASEYYAṀ PUNARETITI.
Terhindar dari pandangan yang salah segala sila tindakannya
Dikarenakan karunia kebijaksanaan pandangan terangnya 
Hingga bersih terbebas dari  ikatan nafsu indrawi  
Ia tak akan lahir dalam rahim manapun juga       

4. MAHÃ MANGALA SUTTA
(38 Berkah Utama )
VERSES FOR BUDDHIST

(EVAṀ – ME SUTAṀ,)

EKAṀ SAMAYAṀ BHAGAVĀ, SĀVATTHIYAṀ VIHARATI, JETAVANE ANĀTHAPINDIKASSA, ĀRĀME. ATHA KO AÑÑATARĀ DEVATĀ, ABHIKANTĀYA RATTIYA ABHIKKAN-TAVAÑÑĀ KEVALAKAPPAṀ JETAVANAṀ OBHĀSETVĀ, YENA BHAGAVĀ TEN’UJPASAÑKAMI. UPASAÑKAMITVĀ BHAGAVANTAṀ ABHIVĀDETVĀ EKAMANTAṀ ATTHĀSI, EKAMANTAṀ THITĀ KHO SĀ DEVATĀ BHAGAVANTAṀ GĀTHĀYA AJJHABHĀSI.
Demikianlah telah kudengar: Pada suatu waktu ketika Sang Bhagava bersemayam di Vihara Jetavana dekat Savatthi di taman milik Anathapindika. Mendekati pagi, datanglah berkunjung seorang devata berwajah gemilang menyinari sekitar Jetavana. Setelah menghadap Sang Bhagava lalu bersujud, maka berdirilah devata it di samping Sang Bhagava. Kemudian dengan masih tetap berdiri, beliau menyampaikan permohonannya dalam bentuk sanjak (gatha) kepada Sang Bhagava:


1. “BAHŪ DEVĀ MANUSSSĀ CA                       
MAÑGALĀNI ACINTAYUṀ
ĀKAÑKHAMĀNĀ SOTTHĀNAṀ                     
BRŪHI MAÑGALAM-UTAMAṀ
          Banyak di antara para dewa dan manusia utama
          Masih kabur pengertiannya tentang Berkah Termulia
          Mohonlah kiranya Sang Bhagava, kami diberi petunjuk
          Bagaimanakah sebenarnya (untuk mendapatkan) Berkah Termulia itu?

2. ASEVANĀ CA BĀLĀNAṀ                
PANDITĀNAÑ CA SEVANĀ
PŪJĀ CA PŪJANĪYĀNAṀ                
ETAM MAÑGALA MUTTAMAṀ.
          Tidak cenderung bergaul dengan yang bodoh
          Melainkan memilih para bijaksana
          Dan menghormati mereka yang patut dihormati
          Itulah Berkah Termulia

3. PATIRŪPADESA-VĀSO CA                 
PUBBE CA KATA-PUÑÑATĀ
ATTA-SAMMĀ-PAÑIDHI CA               
ETAM MAÑGALAM UTTAMAṀ.
          Bertempat tinggal di tempat yang cocok
          Melakukan kebajikan-kebajikan sebagai masa-masa yang silam
         Yaitu hanya memikirkan hal-hal yang benar
         Itulah Berkah Termulia

4. BĀHUSACCAÑCA SIPPAÑCA          
VINAYO CA SUSIKKHITO
SUBHĀSITĀ CA YĀ VĀCĀ                  
ETAM MAÑGALAM UTTAMAṀ.
          Pandangan luas, pengertian cukup
          Patuh dan tertib di dalam tata-susila
          Ucapannya selalu ramah-tamah
          Itulah Berkah Termulia

5. MĀTĀPITU-UPATTHĀNAṀ               
PUTTA-DĀRASSA SAÑGAHO    
ANĀKULĀ CA KAMMANTĀ               
ETAM MAÑGALAM UTTAMAṀ.
          Melindungi ibu dan bapak
          Membahagiakan anak dan istri
          Benar dan sentosa di dalam pencaharian
          Itulah Berkah Termulia

6. DĀNAÑCA DHAMMACARIYĀ CA     
ÑĀTAKĀNAÑCA SAÑGAHO
ANAVAJJĀNI KAMMĀNI                  
ETAM MAÑGALAM UTTAMAṀ.
          Murah hati, hidup dengan kebersihan bathin
          Suka menolong sanak keluarga
          Tindak-tanduknya tak tercela
          Itulah Berkah Termulia

7. ĀRATĪ VIRATĪ PĀPĀ                          
MAJJA-PĀNĀ CA SAÑÑAMO
APPAMĀDO CA DHAMMESU             
ETAM MAÑGALAM UTTAMAṀ.
          Menghentikan/menghindari setiap kejahatan
          Menjauhkan diri dari minuman keras
          Tekun di dalam menjalankan kebajikan
         Itulah Berkah Termulia

8. GĀRAVO CA NIVĀTO CA                  
SANTUTTHĪ CA KATAÑÑUTĀ
KĀLENA DHAMMASSAVANAṀ          
ETAM MAÑGALAM UTTAMAṀ.
           Hatinya lapang, sejuk, dan rendah hati
          Sesuatu yang diterima, selalu mersa bersyukur dan terimakasih
          Patuh di dalam mendengarkan Dhamma
          Itulah Berkah Termulia

9. KHANTĪ CA SOVACASSATĀ            
SAMAÑĀNAÑCA DASSANAṀ
KĀLENA DHAMMASĀKACCHĀ         
ETAM MAÑGALAM UTTAMAṀ.
          Sabar, ucapannya menyenangkan
          Suka mengunjungi para sramana (pertapa)
          Suka membahas Dharma pada waktu-waktu tertentu
          Itulah Berkah Termulia

10. TAPO CA BRAHMACARIYAÑ CA                   
ARIYA-SACCĀNA-DASSANAṀ
NIBBĀNA-SACCHI-KIRIYĀ CA                       
ETAM MAÑGALAM UTTAMAṀ.
          Rajin, mawas diri, mengutamakan kesucian
          Berusaha menembus Catur Ariya Saccani      
          Menuju tercapainya Nirvana      
         Itulah Berkah Termulia

11. PHUTTHASA LOKADHAMMEHI         
CITTAṀ YASSA NA KAMPATI
ASOKAṀ VIRAJAṀ KHEMAṀ          
ETAM MAÑGALAM UTTAMAṀ.
          Tak mudah tergoyah batinnya   
          Tak terpengaruh oleh Empat Kondisi Duniawi
          Bebas dari Dukkha, bebas dari noda 
          Itulah Berkah Termulia

12. ETĀDISANI KATVĀNA                     
SABBATTHAM-APARĀJITĀ
SABBATTHA SOTTHIṀ GACCHANTI     
TAN TESAṀ MAÑGALA MUTTAMANTI.”
          Bagi mereka yang dapat memenuhi syarat-syarat demikian
          Takkan terkalahkan – takkan menemui lawan dimanapun
          Bergerak di segala bidang, akan merasa aman dan gembira\
          Itulah Berkah Termulia


5. PRAJNA PARAMITTA HRDAYA SUTTA

SONGS FOR SPIRITUAL BUDDHIST

prajna paramitta avalokitesvara
link data : DATA 01022021/PLUS/DATA/Prajna-Paramitha-Oke.pdf
link video : https://www.youtube.com/watch?v=FVCbuXrDa40&list=PLZZa2J4-qv-bNyzzG-pLLbvxMZg2QVbyg&index=5

Prajñāpāramitā
kebijaksanaan agung prajna paramita

Oṁ! Namo Bhagavatyai Ārya-Prajñāpāramitāyai!
Om | Aku memuliakan Sang Ariya Guru Suci yang telah mencapai kebijaksanaan agung prajna paramita
Ārya-Avalokiteśvaro Bodhisattvo, gambhīrāṁ prajñāpāramitā caryāṁ caramāṇo,
Sang Ariya Bodhisatva  Avalokiteśvara saat itu berdiam di dalam praktik kebijaksanaan agung prajna paramita,
vyavalokayati sma panca-skandhāṁs tāṁś ca svabhāvaśūnyān paśyati sma.
melihat ke dalam lima skhanda (agregat = pikiran dan tubuh / nama rupa ) dan ternyata mereka kosong dari sifat-diri

Iha, Śāriputra, rūpaṁ śūnyatā, śūnyataiva rūpaṁ;
Di sini, Wahai Śāriputra, wujud adalah kekosongan, kekosongan adalah wujud;
rūpān na pṛthak śūnyatā, śunyatāyā na pṛthag rūpaṁ;
kekosongan tidak berbeda dengan wujudwujud tidak berbeda dengan kekosongan;
yad rūpaṁ, sā śūnyatā; ya śūnyatā, tad rūpaṁ;
Segala apapun wujudnya, itu adalah kekosongan; Segala apapun kekosongan yang ada, itu adalah wujud.
evam eva vedanā-saṁjñā-saṁskāra-vijñānaṁ.
Begitu juga sama halnya untuk perasaan, persepsi, proses kemauan dan kesadaran.

Iha, Śāriputra, sarva-dharmāḥ śūnyatā-lakṣaṇā,
Di sini, Wahai Śāriputra, segala dharma bersifat kosong , 
anutpannā, aniruddhā;
Tanpa kemunculantiada pula kelenyapan ;
amalā, avimalā;
Tanpa ketiada-nodaan, tiada pula ketidakmurnian;
anūnā, aparipūrṇāḥ
Tanpa adanya kekurangan, tiada pula kelengkapan

Tasmāc Śāriputra, śūnyatāyāṁ
Karena itu, Wahai Śāriputra,  dalam kekosongan itu
na rūpaṁ, na vedanā, na saṁjñā, na saṁskārāḥ, na vijñānam;
tidak ada bentuk, tidak ada perasaan, tidak ada persepsi, tidak ada proses kehendak, tidak ada kesadaran;
na cakṣuḥ-śrotra-ghrāna-jihvā-kāya-manāṁsi;
tidak ada mata, telinga, hidung, lidah, tubuh atau pikiran;
na rūpa-śabda-gandha-rasa-spraṣṭavya-dharmāḥ;
tidak ada bentuk, suara, bau, rasa, sentuhan, pikiran;
na cakṣūr-dhātur yāvan na manovijñāna-dhātuḥ;
tidak ada elemen mata (dan seterusnya) hingga tidak ada elemen kesadaran-pikiran;
na avidyā, na avidyā-kṣayo yāvan na jarā-maraṇam, na jarā-maraṇa-kṣayo;
tidak ada ketidaktahuan, tidak ada kehancuran ketidaktahuan (dan seterusnya) hingga tidak ada usia tua dan kematian,
na duḥkha-samudaya-nirodha-mārgā;
tidak ada kehancuran usia tua dan kematian; tidak ada penderitaan, kemunculan, lenyapnya, jalan;
na jñānam, na prāptir na aprāptiḥ.
tidak ada pengetahuan, tidak ada pencapaian, tidak ada non-pencapaian.

Tasmāc Śāriputra, aprāptitvād Bodhisattvasya
Oleh karena itu, Wahai Śāriputra, karena tiada yang ingin dicapai, Bodhisattva bebas dari segala gangguan pikiran,
Prajñāpāramitām āśritya, viharaty acittāvaraṇaḥ,
Beliau mengandalkan Kesempurnaan Kebijaksanaan, dan berdiam dengan pikirannya tidak terhalang,
cittāvaraṇa-nāstitvād atrastro,
memiliki pikiran yang tidak terhalang dia tidak gentar,
viparyāsa-atikrānto, niṣṭhā-Nirvāṇa-prāptaḥ.
mengatasi pertentangan, ia mencapai kondisi Nirvāṇa.

Tryadhva-vyavasthitāḥ sarva-Buddhāḥ
Semua Buddha berdiam di tiga masa 
Prajñāpāramitām āśritya
dengan mengandalkan Kesempurnaan Kebijaksanaan
anuttarāṁ Samyaksambodhim abhisambuddhāḥ.
sepenuhnya terbangun menuju Keterjagaan Lengkap Sempurna yang tak tertandingi

Tasmāj jñātavyam Prajñāpāramitā mahā-mantro,
Oleh karena itu, Kebijaksanaan Sempurna prajna paramita adalah mantra yang agung
mahā-vidyā mantro, 'nuttara-mantro, samasama-mantraḥ,
mantra pengetahuan agung, mantra yang tertinggi, mantra yang tak tertandingi,
sarva duḥkha praśamanaḥ, satyam, amithyatvāt.
Secara tuntas mengatasi semua penderitaan, sebagai kebenaran sejati yang tak mungkin palsu.

Prajñāpāramitāyām ukto mantraḥ
Dalam Kesempurnaan Kebijaksanaan mantra telah diucapkan
tad-yathā:
dengan cara berikut ini
gate, gate, pāragate, pārasaṁgate, Bodhi, svāhā!
pergi, pergi, pergi melampaui, pergi sepenuhnya ke luar, dalam Kebangkitan, dengan keberkahan!

Iti Prajñāpāramitā-Hṛdayam Samāptam
Dengan demikian Kesempurnaan Kebijaksanaan dari Hati 

PLUS = JUST SONGS
I. BUDDHISM : BARDO 


Teks ini adalah ajaran Padmasambhava, di mana dia mengingatkan kita bagaimana membebaskan diri kita di enam Bardo yang berbeda. Buddhisme Tibet mengacu pada enam Bardo sebagai keadaan transisi; 1. bardo kehidupan ini, 2. bardo dari mimpi, 3. bardo dari meditasi, 4. bardo dari kematian, 5. bardo dari dharmata, dan 6. bardo dari penjadian. Di setiap bardo ada petunjuk yang jelas tentang apa yang harus kita lakukan saat kita mengalami keadaan ini untuk mencapai pembebasan. Syair ayat di sini adalah instruksi singkat dari Pelatihan Dakini Rahasia Bunda Tantra Kesempurnaan Agung. Syairnya dimulai dengan Ema yang artinya, "whoa, this is for real! (Wah?, ini /untuk yang/ nyata!").
Google translate modified Bardo Song of Reminding Oneself translated by Erik Pema Kunsang, melody: Tara Trinley Wangmo, vocals: Sascha Alexandra Aurora Sellberg & Rodrigo Reijers. from the Secret Dakini Training Mother Tantra of the Great Perfection 
Lagu Bardo untuk Mengingatkan Diri Sendiri diterjemahkan oleh Erik Pema Kunsang, melodi: Tara Trinley Wangmo, vokal: Sascha Alexandra Aurora Sellberg & Rodrigo Reijers. dari Pelatihan Dakini Rahasia Bunda Tantra dari Kesempurnaan Agung

Ema!
Now that while the bardo of this lifetime is unfolding,
I will not be lazy since there is no time to waste.
Enter nondistraction’s path of hearing, thinking, training,
While it is just now I have the precious human form.
Since this free and favored form ought to have real meaning,
Emotion and samsara shall no longer hold the reign.
Ema!
Sekarang sementara bardo dari kehidupan ini sedang berlangsung,
Saya tidak akan malas karena tidak ada waktu untuk disia-siakan.
Memasuki jalur tanpa gangguan dari pendengaran, pemikiran, pelatihan,
Sementara sekarang aku memiliki wujud manusia yang berharga.
Karena bentuk yang bebas dan disukai ini hendaknya memiliki makna yang nyata,
Emosi dan samsara tidak lagi memegang kekuasaan.

Ema! 
Now that while the bardo of the dreamstate is unfolding,
I will not sleep like a corpse, so careless, ignorant.
Knowing everything is self-display, with recognition,
Capture dreams, conjure, transform, train lucid wakefulness.
Instead of lying fast asleep like animals are sleeping,
I will use the Dharma just as in the waking state 
Ema!
Sekarang sementara bardo dari keadaan mimpi sedang berlangsung,
Aku tidak akan tidur seperti mayat, begitu ceroboh & bodoh cuek (tanpa tahu)
Mengetahui segalanya adalah tampilan diri, dengan pengakuan,
menangkap impian, sulapan, pengubahan, pelatihan kesadaran yang jernih.
Daripada tidur nyenyak seperti binatang yang sedang tertidur,
Saya akan menggunakan Dharma seperti dalam kondisi terjaga.

Ema!
Now that while the meditation bardo is unfolding,
I will set aside every deluded wandering.
Free of clinging, settled within boundless nondistraction,
I’ll be stable in completion and development.
As I’m yielding projects to the single-minded training,
Delusion and unknowing shall no longer hold the reign.
Ema!
Sekarang sementara meditasi bardo sedang berlangsung,
Aku akan mengesampingkan setiap pengembaraan yang memperdaya.
Bebas dari kemelekatan, menetap dalam ketidak-teralihkan yang tanpa terbatas,
Saya akan stabil dalam penyelesaian dan pengembangan.
Saat saya menyerahkan rencana pada pelatihan pikiran terpusat,
Delusi dan ketidaktahuan tidak akan lagi memegang kendali.

Ema!
Now that while the bardo of the death-state is unfolding,
I will cast away attachment, clinging to all things.
Enter undistractedly the state of lucid teachings,
Suspending as a vast expanse this nonarising mind.
Leaving this material form, my mortal human body,
I will see it as illusion and impermanent.
Ema!
Sekarang sementara bardo dari kondisi kematian sedang berlangsung,
Saya akan membuang kemelekatan, yang melekat pada segala hal.
Masuk dengan tanpa gangguan pada keadaan ajaran yang nyata /jernih,
Menangguhkan sebagai suatu hamparan luas pikiran yang tidak lagi muncul ini.
Meninggalkan bentuk materi ini, tubuh manusia fana saya,
Saya akan melihatnya sebagai ilusi dan tidak kekal.

Ema!
Now that while the bardo of dharmata is unfolding,
I will hold no fear or dread or panic for it all.
Recognizing everything to be the bardo’s nature,
Now the time has come for mastering the vital point.
Colors, sounds and rays shine forth, self-radiance of knowing,
May I never fear the peaceful-wrathful self-display.
Ema!
Sekarang sementara bardo dari dharmata sedang berlangsung,
Aku tidak akan takut , gentar atau panik untuk itu semua.
Mengakui segalanya sebagai sifat bardo,
Sekarang waktunya telah tiba untuk menguasai poin penting.
Warna, suara, dan sinar bersinar, pancaran kesadaran sendiri,
Semoga saya tidak pernah takut pada tampilan diri yang penuh amarah dan damai.

Ema!
Now that while the bardo of becoming is unfolding,
I will keep the lasting goal one-pointedly in mind.
Reconnecting firmly with the flow of noble action,
I will shut the womb-doors and remember to turn back.
Since this is the time for fortitude and pure perception,
I will shun wrong views and train the guru’s union-form.
Ema!
Sekarang sementara bardo penjelmaan sedang berlangsung,
Saya akan mengingat tujuan abadi dengan satu tujuan.
Berhubungan kembali dengan kuat dengan aliran tindakan mulia,
Aku akan menutup pintu rahim dan ingat untuk kembali.
Karena inilah waktunya untuk ketabahan dan persepsi murni,
Saya akan menghindari pandangan yang salah dan melatih bentuk persatuan (dengan) guru.

If I keep this senseless mind that never thinks of dying,
And continue striving for the pointless aims of life,
Won’t I be deluded when I leave here empty handed?
Since I know the sacred Dharma is just what I need,
Shouldn’t I be living by the Dharma right this moment,
Giving up activities that are just for this life?
Jika saya menyimpan pikiran tidak masuk akal yang tidak pernah berpikir tentang kematian,
Dan terus berjuang untuk tujuan hidup yang tidak berarti,
Apakah saya tidak akan tertipu ketika saya pergi dari sini dengan tangan kosong?
Karena saya tahu Dharma suci adalah yang saya butuhkan,
Bukankah seharusnya saya hidup berdasarkan Dharma saat ini,
Memasrahkan kegiatan  yang hanya untuk hidup ini?

These are the instructions which the gracious guru told me.
If I do not keep the guru’s teachings in my heart,
How can this be other than myself fooling myself?
Ini adalah instruksi yang dikatakan oleh guru mulia  itu kepada saya.                 
Jika saya tidak menyimpan ajaran guru di hati saya,
Bagaimana dapat ini bisa terjadi lainnya selain diriku yang membodohi diriku sendiri

II .  HINDUISM  : NIRVANA SHAKATAM , GAYATRI MANTRA, MADALA UPADESHA 

MYSTICS PANTHEISTIC ? 
Pelayakan kemurnian (Impersonal Transendence ) > pelagakan (Personal Immanence)

Video Chant : Gaiea Sanskrit _ Madalasa Upadesha
Lullaby Song of  Madalasa Upadesha from The Mārkaṇḍeya Purāṇa … 
Kidung Nina Bobo Ratu Madalasa kepada puteranya (Rshi Markandeya) 

Verse 1
śuddhosi buddhosi niraɱjano’si //saɱsāramāyā parivarjito’si// saɱsārasvapnaɱ tyaja mohanidrāɱ// maɱdālasollapamuvāca putram|
Madalasa says to her crying son:// “You are pure, Enlightened, and spotless. //Leave the illusion of the world // and wake up from this deep slumber of delusion”
Madalasa berkata kepada putranya yang menangis: //“Anda murni, Tercerahkan, dan tidak bernoda.// Tinggalkan ilusi dunia dan //bangun dari tidur nyenyak delusi ini "
Verse 2
śuddho’si re tāta na te’sti nāma // kṛtaɱ hi tatkalpanayādhunaiva|//paccātmakaɱ dehaɱ idaɱ na te’sti //naivāsya tvaɱ rodiṣi kasya heto||
“My Child, you are Ever Pure! You do not have a name. //A name is only an imaginary superimposition on you.//This body made of five elements is not you nor do you belong to it.//This being so, what can be a reason for your crying ?”
“Anakku, kamu Selalu Murni! Anda tidak punya nama.// Nama hanyalah lekatan khayal  yang dikenakan pada Anda. // Tubuh yang terbuat dari lima elemen ini bukanlah Anda dan bukan pula milik Anda. // Karena itu, apa yang menjadi alasan Anda menangis? "
Verse 3
na vai bhavān roditi vikṣvajanmā //śabdoyamāyādhya mahīśa sūnūm|//vikalpayamāno vividhairguṇaiste //guṇāśca bhautāḥ sakalendiyeṣu||
“The essence of the universe does not cry in reality. // All is a Maya of words, oh Prince! Please understand this. //The various qualities you seem to have are are just your imaginations, //They belong to the elements that make the senses (and have nothing to do with you).”
“Esensi alam semesta tidak menangis dalam Realitas kenyataan. // Semuanya adalah kata-kata Maya, oh Pangeran! Mohon mengerti ini. // Berbagai kualitas yang tampaknya Anda miliki hanyalah imajinasi Anda, // Mereka termasuk dalam elemen yang membuat indra (dan tidak ada hubungannya dengan Anda). ”
Verse 4
bhūtani bhūtaiḥ paridurbalāni // vṛddhiɱ samāyāti yatheha puɱsaḥ| // annāmbupānādibhireva tasmāt //na testi vṛddhir na ca testi hāniḥ||
“The Elements [that make this body] grow with accumulation of more elements, or//Reduce in size if some elements are taken away //This is what is seen in a body’s growing in size or becoming lean depending upon the consumption of food, water etc. //YOU do not have growth or decay.”
“Unsur-unsur [yang membuat tubuh ini] tumbuh dengan akumulasi lebih banyak unsur,//  atau Kurangi ukurannya jika beberapa elemen diambil  // Inilah yang terlihat pada tubuh yang membesar atau menjadi kurus bergantung pada konsumsi makanan, air, dll.//  KAMU tidak memiliki pertumbuhan atau kerusakan. "
Verse 5
tvam kamchuke shiryamane nijosmin // tasmin dehe mudhatam ma vrajethah| //shubhashubhauh karmabhirdehametat //mridadibhih kamchukaste pinaddhah||
“You are in the body which is like a jacket that gets worn out day by day. // Do not have the wrong notion that you are the body. //This body is like a jacket that you are tied to, // For the fructification of the good and bad Karmas.”
“Anda berada di dalam tubuh yang seperti jaket yang semakin hari semakin aus. // Jangan salah paham bahwa Anda adalah tubuh. // Tubuh ini seperti jaket yang diikat, // Untuk fruktifikasi dari karma baik dan buruk. "
Verse 6
tāteti kiɱcit tanayeti kiɱcit // aɱbeti kiɱciddhayiteti kiɱcit| // mameti kiɱcit na mameti kiɱcit //tvam bhūtasaɱghaɱ bahu ma nayethāḥ||
“Some may refer to you are Father and some others may refer to you a Son or //Some may refer to you as Mother and some one else may refer to you as Wife. // Some say “You are Mine” and some others say “You are Not Mine” // These are all references to this “Combination of Physical Elements”, Do not identify with them.”
“Beberapa mungkin menyebut Anda adalah Ayah dan beberapa lainnya mungkin merujuk Anda sebagai Putra atau // Beberapa orang mungkin menyebut Anda sebagai Ibu dan beberapa orang lain mungkin menyebut Anda sebagai Istri.//  Beberapa orang mengatakan "Kamu adalah milikku" dan beberapa lainnya mengatakan "Kamu bukan milikku"//  Ini semua adalah referensi ke "Kombinasi Elemen Fisik", Jangan identifikasi dengannya. "
Verse 7
sukhani duhkhopashamaya bhogan //sukhaya janati vimudhachetah| // tanyeva duhkhani punah sukhani //janati viddhanavimudhachetah||
“The ‘deluded’ look at objects of enjoyment,  // As giving happiness, by removing the unhappiness. // The ‘wise’ clearly see that the same object // Which gives happiness now will become a source of unhappiness.”
“Pandangan yang 'tertipu' pada objek kenikmatan, // Seperti memberi kebahagiaan, dengan menghilangkan ketidakbahagiaan. // Orang 'bijak' dengan jelas melihat objek yang sama // Yang memberi kebahagiaan sekarang akan menjadi sumber ketidakbahagiaan. "
Verse 8
yānaɱ cittau tatra gataśca deho // dehopi cānyaḥ puruṣo niviṣṭhaḥ| // mamatvamuroyā na yatha tathāsmin // deheti mātraɱ bata mūḍharauṣa|
“The vehicle that moves on the ground is different from the person in it //  Similarly this body is also different from the person who is inside! // The owner of the body is different from the body. // Ah how foolish it is to think I am the body!”
“Kendaraan yang bergerak di tanah berbeda dengan orang di dalamnya // Demikian pula tubuh ini juga berbeda dengan orang yang ada di dalam! // Pemilik tubuh berbeda dengan tubuh. // Ah betapa bodohnya menganggap aku adalah tubuh! "
just  image
Sanskrit : śuddhosi buddhosi niraɱjano’si //saɱsāramāyā parivarjito’si// saɱsārasvapnaɱ tyaja mohanidrāɱ// 
English : “You are pure, Enlightened, and spotless. //Leave the illusion of the world // and wake up from this deep slumber of delusion”//
Indonesian :“Anda murni, Tercerahkan, dan tidak bernoda.// Tinggalkan ilusi dunia dan //bangun dari tidur nyenyak delusi ini "
S (Sk) : Maɱdālasollapamuvāca putram|
E (Eng) : Madalasa says to her crying son://
I (Ina) : Madalasa berkata kepada putranya yang menangis:

Nirvana Shatakam (Atma Shatkam) = 6 sloka filsafat advaita vedanta (Adi Shankara)
1. Manobuddhyahaṃkāra chittāni nāhaṃna cha śrotrajihve na cha ghrāṇanetrena cha vyoma bhūmir na tejo na vāyuḥchidānandarūpaḥ śivo’ham śivo’ham.
I am not the mind, the intellect, the ego or the memory, I am not the ears, the skin, the nose or the eyes, I am not space, not earth, not fire, water or wind, I am the form of consciousness and bliss, I am the eternal Shiva...
Bukan pikiran, bukan pula intelek; Bukan ego, bukan pula yang menyebabkan ego; Bukan panca indra; Bukan langit dan bukan bumi; Bukan cahaya dan bukan angin – Aku adalah Kesadaran Murni, Kebahagiaan Yang Kekal Abadi – Itulah Aku…
2. Na ca praṇasajño na vai paṃcavāyuḥ na vā saptadhātur na vā paṃcakośaḥ na vākpāṇipādaṃ na copasthapāyucidānandarūpaḥ śivo’ham śivo’ham.
I am not the breath, nor the five elements, I am not matter, nor the 5 sheaths of consciousness Nor am I the speech, the hands, or the feet, I am the form of consciousness and bliss, I am the eternal Shiva...
Apa yang disebut prana, energy, bukanlah Aku; Bukan elemen-elemen alami, bukan pula lapisan-lapisan kesadaran dalam diri manusia; Bukan badan kasat ini – Aku Adalah Kesadaran Murni, Kebahagiaan Yang Kekal Abadi – Itulah Aku…
3. Na me dveşarāgau na me lobhamohau mado naiva me naiva mātsaryabhāvaḥ na dharmo na cārtho na kāmo na mokşaḥ cidānandarūpaḥ śivo’ham śivo’ham. 
There is no like or dislike in me, no greed or delusion, I know not pride or jealousy, I have no duty, no desire for wealth, lust or liberation, I am the form of consciousness 
Tidak ada yang Kusukai, dan tidak ada yang tidak Kusukai; Tidak serakah, tidak pula bimbang; Tidak angkuh, tidak iri; Tidak ada keinginan apapun dalam diriKu – sekalipun untuk kebebasan itu sendiri – karena Aku Adalah Kesadaran Murni, Kebahagiaan Yang Kekal Abadi – Itulah Aku…
4. Na puṇyaṃ na pāpaṃ na saukhyaṃ na dukhyaṃ na mantro na tīrthaṃ na vedā na yajñaahaṃ bhojanaṃ naiva bhojyaṃ na bhoktā cidānandarūpaḥ śivo’ham śivo’ham.  
No virtue or vice, no pleasure or pain, I need no mantras, no pilgrimage, no scriptures or rituals, I am not the experienced, nor the experience itself, I am the form of consciousness and bliss, I am the eternal Shiva...
Amal saleh dan dosa – dua-duanya telah Kulampaui; Suka dan duka tidak lagi mempengaruhi Aku; Ritual dan perjalanan suci, kenikmatan dan rasa nikmat itu sendiri – semuanya sudah Kulampaui – Aku Adalah Kesadaran Murni, Kebahagiaan Yang Kekal Abadi – Itulah Aku…
5. Na me mṛtyuśaṃkā na me jātibhedaḥ pitā naiva me naiva mātā na janmaḥna bandhur na mitraṃ gurunaiva śişyaḥ cidānandarūpaḥ śivo’ham śivo’ham.  
I have no fear of death, no caste or creed, I have no father, no mother, for I was never born, I am not a relative, nor a friend, nor a teacher nor a student, I am the form of consciousness and bliss, I am the eternal Shiva...
Tidak ada lagi rasa takut akan kematian; Tidak Kukenali lagi perbedaan antara kelompok; Ayah, ibu, sahabat, saudara, guru, murid – tak sesuatu pun yang Kumiliki; Kelahiran dan kematian tidak Kukenali lagi – Aku adalah Kesadaran Murni, Kebahagiaan Yang Kekal Abadi – Itulah Aku…
6. Ahaṃ nirvikalpo nirākāra rūpo vibhutvāca sarvatra sarveṃdriyāṇaṃ na cāsangata naiva muktir na meyaḥcidānandarūpaḥ śivo’ham śivo’ham.
I am devoid of duality, my form is formlessness, I exist everywhere, pervading all senses, I am neither attached, neither free nor captive, I am the form of consciousness and bliss, I am the eternal Shiva…
Pikiran telah Kulampaui; Tak berwujud, namun berada di mana-mana; Tidak terikat, tidak mengenal kebebasan dan tidak bisa diukur – Aku adalah Kesadaran Murni, Kebahagiaan Yang Kekal Abadi – Itulah Aku…

MYSTICS PANTHEISTIC ? 
Pelayakan kemurnian (Impersonal Transendence ) > pelagakan (Personal Immanence) ?

RELIGI PANDEISTICS  ?

II .  HINDUISM  : 

 

Gayatri Mantra :
Keilahian = Ekam sat viprah bahudah vadanti"  (Truth, or God, is one, but wise men call Him/It by different names).
Kedirian = "Vasudhaiva Kutumbakam" – "The whole world is one big family".

AUM BHUR BHUVAH SWAH
Aum (O The Supreme God) ~ Bhur (Who is Eternally Exist) , Bhuvah (Who is absolutely Conscious), Svaha (Who is Blisfully Presence)      
Wahai Tuhan  ~ Hyang Maha Abadi dalam  KeberadaanNya, Maha Mutlak dalam kesadaranNya, Maha Mulia dalam KesempurnaanNya

TAT SAVITUR VARENYAM
Tat (One Which) – Savitur ( Be the Source ), Vareniyam ( Who is worthy accepted)
Hanya Dialah ~ Sumber Sejati Segalanya , Hyang Layak diutamakan

BHARGO DEVASYA DHIMAHI
Bhargo (The Purifying  Power),, Devasya (The Only God), Dhimahi ( The Only Focused).   
Hyang Maha Suci yang memurnikan, Maha Esa dalam  segala pandangan, Maha Satu untuk tujuan segala puja kebaktian dan meditasi

DHIYO YO NAH PRACHODAYAT
Dhiyo ( Our Intelect/Soul) – Yo (Just Who) – Nah (Ours) – Prachodayat (Guidance)
Mantapkanlah Batin kami yang senantiasa tertuju kepadaMu Saja bagi kesemestaan  ini dengan kecerahan bimbinganMu.

Jadi inget do'a tekad munajat thariqat dulu : berusaha selaras meng-esa tanpa ke'aku'an/  
(walau susah, bro ... maklum MLD memang masih begitu kuat).
I AM x i am - Ilahi Anta Maqshudi (Tuhanku Kaulah Maksud tujuanku ) 
wa ridhoka mathlubi (dan hanyalah keridhoanMu yang kuharapkan )
Inni atini mahabataka wa ma'rifataka = Sesungguhnya aku hanyalah mengharapkan kasih sayang dan hikmah pengetahuanMu

I. BUDDHISM : 
KASIHI DIRIMU  


Tubuh Manusia Bagai Bunga

Seharusnya egkau t'lah tahu
Jalan hidup yang kau tempuh itu salah 
Dan kau juga tau dimana jalan kebenaran itu 
Lalu mengapa kawan kau masih di sana

Seharusnya kau tlah menyadari 
hidup di dunia bukan sekedar menjalankan nasib 
Disini kita memiliki kesempatan tuk perbaiki semua sebelum terlambat
dan jangan mudah terlena dan terhanyut kesenangan duniawi

Tanpa mau menyadari semua akan berakhir
Ingat kawan semua akan berakhir 
Hidup manusia sementara, tubuh manusia bagai bunga yang pasti akan layu dan menuju kelapukan (2x)
Hidup manusia sementara, tubuh manusia bagai bunga yang pasti akan layu dan menuju kelapukan (4x)

KASIHI SESAMA
Bila Cinta Kasih Ada

Bila cinta ada dihati kita
Maka tiada lagi benci pada sesama
Bila kasih ada dihati kita
Maka terhapuslah kesombongan dijiwa

REFF:
Sungguh indah hidup ini
Bila saling menyayangi
Tiada iri tiada benci
Hidup lebih berarti

Sesungguhnya kita sama
Tiada berbeda
Punya hati punya rasa
Ingin hidup tenteram bahagia

2.  METTA CHANT


Aham avero homi - Abyapajjho homi - Anigho homi -  Sukhi-attanam pariharami
May I be free from enmity and danger May I be free from mental suffering May I be free from physical suffering May I take care of myself happily
Semoga saya bebas dari permusuhan dan bahaya Semoga saya bebas dari penderitaan mental Semoga saya bebas dari penderitaan fisik Semoga saya menjaga diri saya sendiri dengan berbahagia

Mama matapitu - Acariya ca natimitta ca - Sabrahma-carino ca
May my parents - Teachers, relatives and friends - Fellow Dhammafarers
Semoga orang tua saya - Guru, saudara-saudara dan teman-teman - Rekan-rekan se-Dhamma
Avera hontu - Abyapajjha hontu - Anigha hontu - Sukhi-attanam pariharantu
Be free from enmity and danger Be free from mental suffering Be free from physical suffering May they take care of themselves happily
Bebas dari permusuhan dan bahaya Bebas dari penderitaan mental Bebas dari penderitaan fisik Semoga mereka menjaga diri mereka sendiri dengan berbahagia

Imasmim arame sabbe yogino –
May all yogis in this compound –
Semoga semua pertapa di dunia ini
Avera hontu - Abyapajjha hontu - Anigha hontu - Sukhi-attanam pariharantu
Be free from enmity and danger Be free from mental suffering Be free from physical suffering May they take care of themselves happily
Bebas dari permusuhan dan bahaya Bebas dari penderitaan mental Bebas dari penderitaan fisik Semoga mereka menjaga diri mereka sendiri dengan berbahagia

Imasmim arame sabbe bhikkhu - Samanera ca - Upasaka-upasikayo ca
May all monks in this compound - Novice monks - Laymen and laywomen disciples
Semoga semua biarawan biarawati di dunia ini Calon biarawan biarawati Para umat
Avera hontu - Abyapajjha hontu - Anigha hontu - Sukhi-attanam pariharantu
Be free from enmity and danger Be free from mental suffering Be free from physical suffering May they take care of themselves happily
Bebas dari permusuhan dan bahaya Bebas dari penderitaan mental Bebas dari penderitaan fisik Semoga mereka menjaga diri mereka sendiri dengan berbahagia

Amhakam catupaccaya-dayaka
May our donors of the four supports : clothings, food, medicine and lodging
Semoga semua dermawan
Avera hontu - Abyapajjha hontu - Anigha hontu - Sukhi-attanam pariharantu
Be free from enmity and danger Be free from mental suffering Be free from physical suffering May they take care of themselves happily
Bebas dari permusuhan dan bahaya Bebas dari penderitaan mental Bebas dari penderitaan fisik Semoga mereka menjaga diri mereka sendiri dengan berbahagia

Amhakam arakkha devata - Imasmim vihare - Imasmim avase - Imasmim arame - Arakkha devata
May our guardian devas - In this monastery - In this dwelling - In this compound - May the guardian devas
Semoga dewa penolong kita Di biara ini Di tempat ini Di dunia ini Semoga dewa penolong tersebut
Avera hontu - Abyapajjha hontu - Anigha hontu - Sukhi-attanam pariharantu
Be free from enmity and danger Be free from mental suffering Be free from physical suffering May they take care of themselves happily
Bebas dari permusuhan dan bahaya Bebas dari penderitaan mental Bebas dari penderitaan fisik Semoga mereka menjaga diri mereka sendiri dengan berbahagia

Sabbe satta- Sabbe pana - Sabbe bhuta - Sabbe puggala - Sabbe attabhava-pariyapanna - Sabba ithhiyo - Sabbe purisa - Sabbe ariya - Sabbe anariya - Sabbe deva - Sabbe manussa - Sabbe vinipatika
May all beings , All breathing things, All creatures, All individuals (it means all beings, too), All personalities (it means all beings with mind and body), May all females, All males, All noble one (saints), All worldlings (i.e. those who have not attained sainthood), All deities, All humans, All those in the four woeful planes
Semoga semua mahluk , Semua yang bernafas, Semua yang tercipta, Semua individu, Semua pribadi , Semua wanita , Semua laki-laki, Semua mahluk suci, Semua mahluk yang belum mencapai kesucian, Semua dewata, Semua manusia, Semua yang berada di empat jenis alam menderita
Avera hontu - Abyapajjha hontu - Anigha hontu - Sukhi-attanam pariharantu
Be free from enmity and danger Be free from mental suffering Be free from physical suffering May they take care of themselves happily
Bebas dari permusuhan dan bahaya Bebas dari penderitaan mental Bebas dari penderitaan fisik Semoga mereka menjaga diri mereka sendiri dengan berbahagia

Karuna : Dukkha muccantu - Mudita : Yatha-laddha-sampattito mavigacchantu - Upekkha : Kammassaka
Compassion : May all beings be free from suffering, Appreciative joy : May whatever they have gained not be lost, Equanimity : All beings are owners of their kamma
Belas kasih : Semoga semua mahluk bebas dari penderitaan - Turut berbahagia : Semoga mereka tidak kehilangan apa yang telah mereka peroleh -  Keseimbangan : Semua mahluk adalah pemilik kammanya sendiri

Puratthimaya disaya - Pacchimaya disaya - Uttara disaya - Dakkinaya disaya- Puratthimaya anudisaya - Pacchimaya anudisaya- Uttara anudisaya - Dakkhinaya anudisaya - Hetthimaya disaya - Uparimaya disaya
In the eastern direction, In the western direction, In the northern direction, In the southern direction, In the southeast direction, In the northwest direction, In the northeast direction, In the southwest direction,In the direction below, In the direction above
Baik di arah timur, Di arah barat, Di arah utara, Di arah selatan, Di arah tenggara, Di arah barat laut , Di arah timur laut , Di arah barat daya, Di arah bawah , Di arah atas

Sabbe satta- Sabbe pana - Sabbe bhuta - Sabbe puggala - Sabbe attabhava-pariyapanna - Sabba ithhiyo - Sabbe purisa - Sabbe ariya - Sabbe anariya - Sabbe deva - Sabbe manussa - Sabbe vinipatika
May all beings , All breathing things, All creatures, All individuals (it means all beings, too), All personalities (it means all beings with mind and body), May all females, All males, All noble one (saints), All worldlings (i.e. those who have not attained sainthood), All deities, All humans, All those in the four woeful planes
Semoga semua mahluk , Semua yang bernafas, Semua yang tercipta, Semua individu, Semua pribadi , Semua wanita , Semua laki-laki, Semua mahluk suci, Semua mahluk yang belum mencapai kesucian, Semua dewata, Semua manusia, Semua yang berada di empat jenis alam menderita
Avera hontu - Abyapajjha hontu - Anigha hontu - Sukhi-attanam pariharantu
Be free from enmity and danger Be free from mental suffering Be free from physical suffering May they take care of themselves happily
Bebas dari permusuhan dan bahaya Bebas dari penderitaan mental Bebas dari penderitaan fisik Semoga mereka menjaga diri mereka sendiri dengan berbahagia

Karuna : Dukkha muccantu - Mudita : Yatha-laddha-sampattito mavigacchantu - Upekkha : Kammassaka
Compassion : May all beings be free from suffering, Appreciative joy : May whatever they have gained not be lost, Equanimity : All beings are owners of their kamma
Belas kasih : Semoga semua mahluk bebas dari penderitaan - Turut berbahagia : Semoga mereka tidak kehilangan apa yang telah mereka peroleh -  Keseimbangan : Semua mahluk adalah pemilik kammanya sendiri

Uddham yava bhavagga ca - Adho yava aviccito : Samanta cakkavalesu - Ye satta pathavicara
As far as the highest plane of existence , To as far down as the lowest plane - In the entire universe - Whatever beings that move on earth
Sejauh alam yang paling tinggi, Sampai pada alam yang paling rendah - Di alam semesta ini - Mahluk apapun yang bergerak di bumi
Abyapajjha nivera ca - Nidukkha ca nupaddava -
May they be free from mental suffering and enmity And from physical suffering and danger
Semoga mereka bebas dari penderitaan mental dan permusuhan - Dan dari penderitaan fisik dan bahaya

Uddham yava bhavagga ca - Adho yava aviccito : Samanta cakkavalesu - Ye satta udakecara
As far as the highest plane of existence , To as far down as the lowest plane - In the entire universe - Whatever beings that move on water
Sejauh alam yang paling tinggi, Sampai pada alam yang paling rendah - Di alam semesta ini - Mahluk apapun yang bergerak di air
Abyapajjha nivera ca - Nidukkha ca nupaddava -
May they be free from mental suffering and enmity And from physical suffering and danger
Semoga mereka bebas dari penderitaan mental dan permusuhan - Dan dari penderitaan fisik dan bahaya

Uddham yava bhavagga ca - Adho yava aviccito : Samanta cakkavalesu - Ye satta akasecara
As far as the highest plane of existence , To as far down as the lowest plane - In the entire universe - Whatever beings that move in air
Sejauh alam yang paling tinggi, Sampai pada alam yang paling rendah - Di alam semesta ini - Mahluk apapun yang bergerak di udara
Abyapajjha nivera ca - Nidukkha ca nupaddava -
May they be free from mental suffering and enmity And from physical suffering and danger
Semoga mereka bebas dari penderitaan mental dan permusuhan - Dan dari penderitaan fisik dan bahaya

3. VISUDHI GATHA

SONGS FOR RELIGIOUS BUDDHIST
Singer : Lodiana Lo Pencipta lagu : Maechee Ajita Vepulla


Accayaṃ me kataṃ Buddha
Yaṃ taṃ āvikaromi te
Anāvaţaṃ asallìnaṃ
Suddhaṃ bhavatu me manaṃ
Dengan menyadari kesalahan-kesalahanku
Secara tulus dan terbuka
Di depan Sang Buddha yang amat Bijaksana
Semoga batinku senantiasa murni dan tentram

Kāyena vācā cittena
Yaṃ parena kataṃ aghaṃ
Khamām'idāni taṃ sabbaṃ
Sammāsambuddhā sammukhā
Jika dengan perbuatan, ucapan, dan kehendak pikiran
Orang lain telah berbuat salah pada saya
Saya dengan tulus memaafkan kesemua itu
Didepan Sang Buddha yang penuh kasih sayang

So'haṃ khamāmi nidukkhā
Khemino viharantu te
Pūrentu mamasańkappā
Mettāya karuņāya ca
Berkat kesiapanku untuk memaafkan kesemua itu
Semoga mereka selamat dan bebas dari penyesalan
Semoga pikiranku tenteram dan damai
Terpenuhi dengan cinta kasih dan kasih sayang

Kāyena vācā cittena
Yaṃ kataṃ sukataṃ mayā
Anumodayāmi aññesaṃ
Sammāsambuddhā sammukhā
Jika dengan perbuatan, ucapan, dan kehendak pikiran
Saya telah berbuat baik kepada orang lain
Saya dengan bahagia berbagi jasa kepada semuanya
Di depan Sang Buddha yang telah mencapai penerangan sempurna

Modāmi nata citto'haṃ
Puññena sukatena me
Tath'eva pāņino sabbe
Adigacchantu taṃ sukhaṃ
Dengan batin yang bersih dari keangkuhan
Saya bergembira di dalam semua kebajikanku
Berharap semua makhluk di mana pun berada
Dapat menikmati kebahagiaanku ini

III .  CHRISTIANITY : AMAZING GRACE

NB: Lagu Amazing Grace mengisahkan kesungguhan pertobatan seseorang untuk kembali ke Jalan Tuhan setelah ketersesatannya. Walau singkat, Jeff menyanyikannya sangat impresif.   (Untuk menjaga universalitas posting kami ini.... lyric terjemahan lagu gospel himne Kristiani Amazing Grace - John Newton ini dipotong di akhir sedikit, ya ?)

Amazing Grace - John Newton
(Karunia yang Menakjubkan - John Newton) 

VERSE 1 
Amazing Grace, how sweet the sound, 
Karunia menakjubkan, betapa indahnya suara itu terdengar
That saved a wretch like me....
Yang menyelamatkan orang celaka (malang/buruk)  sepertiku
I once was lost but now am found,
Aku dahulu pernah tersesat (hilang arah) tetapi sekarang aku ditemukan kembali
I was blind, but now, I see.
Aku dulu buta tetapi sekarang  aku (dapat) melihat

VERSE 2
T'was Grace that taught my heart to fear.
Ini adalah Karunia yang mengajarkan hatiku untuk takut 
And Grace, my fears relieved.
dan Karunia (yang mana) ketakutanku menjadi terbebaskan
How precious did that Grace appear...
betapa berharganya Karunia itu tampaknya
the hour I first believed.
saat ini (jam ini?) seketika aku langsung (pertama kali) segera mempercayaiNya


IV . ISLAM  :  SYIIRAN TANPO WATON , WAHYU KOLOSEBO, 

Syiir Tanpa Waton" 
H Moh Nozam As-Sofa (Gus Nizam)

Astaghfirulloh Robbal baroyaah - Astaghfirulloh Minal Khothoyah 
Aku mohon ampun kepada Tuhannya segala makhluk - Aku mohon ampun kepada Allah dari segala kesalahan
Robbi zidni 'ilman nafii'aan - Wa waffiqni 'Amalaan sholihan
Aku mohon tambahkan ilmu bermanfaat  - dan bimbinglah aku dalam tindakan kesalehan 

Ya rosulallooh salamun 'alaik  - Ya rofi'asyaani wad daarojii
Wahai utusan Allooh semoga keselamatan tetap padamu - Wahai yang berbudi luhur dan berderajat tinggi
'Athfatai yaa jii rotal 'alaami  - Ya Uuhailal judi wal karomi 2x 
Rasa kasihmu wahai para pemimpin tetangga -  Wahai ahli dermawan dan pemurah hati 2x

Ngawiti ingsun nglaras syi'iran - Kelawan muji maring pengeran - Kang paring rohmat lan kenikmatan 
Rino wengine tanpo pitungan 2x
Aku memulai menembangkan syi’ir - Dengan memuji kepada Tuhan - Yang memberi rohmat dan kenikmatan
Siang dan malamnya tanpa terhitung 2x

Duh bolo konco prio wanito  - Ojo mung ngaji syare'at bloko - Gur pinter dongeng nulis lan moco 
Tembe mburine bakal sangsoro 2x
Wahai para teman pria dan wanita - Jangan hanya belajar syari’at saja - Hanya pandai bicara, menulis dan membaca
Saat mendatang akan sengsara 2x 

Akeh kang apal Qur'an Hadist e - Seneng Ngafirkeh marang liyane - Kafir e dewe gak di gatekke 
Yen isih kotor ati akale 2x
Banyak yang hapal Qur’an dan Haditsnya - Senang mengkafirkan orang lain - Kafirnya sendiri tak dihiraukan
Jika masih kotor hati dan akalnya 2x

Gampang kabujuk Nafsu angkoro - Ing pepaese Gebyare ndunyo - Iri lan meri sugi e tonggo 
Mulo atine peteng lan Nisto 2x 
Mudah terbujuk nafsu angkara -  Dalam hiasan gemerlapnya dunia - Iri dan dengki kekayaan tetangga
Maka hatinya gelap dan nista 2x 

Ayo sedulur Jo nglale ake -  Wajib e ngaji sak pranatane - Nggo ngandelake iman Tauhid e 
Baguse sangu mulyo matine 2x
Ayo saudara jangan melupakan -  Wajibnya mengkaji lengkap dengan aturannya - Untuk mempertebal iman tauhidnya
Bagusnya bekal mulia matinya2x

Kang aran sholeh bagus atine - Kerono mapan sari ilmune -Laku torekot lan ma'rifate 
Ugo hakekot manjing rasane 2x 
Yang disebut sholeh adalah bagus hatinya- Karena mapan sari ilmunya - Menjalankan tarekat dan ma’rifatnya
Juga hakikat meresap rasanya 2x 

Alqur'an kodhim wahyu minulyo - Tanpo tinulis iso diwoco - Iku wejangan guru waskito 
Den tancep ake ing njero dodo 2x
Al Qur’an qodim wahyu yang mulia -  Tanpa ditulis bisa dibaca - Itulah nasihat guru yang cerdas
Ditancapkan di dalam dada 2x 

Kumantil ati lan pikiran -  Mrasuk ing badan kabeh jeroan - Mukjizat rosul dadi pedoman 
Minongko dalan manjing e iman 2x 
Menempel di hati dan pikiran - Merasuk dalam badan dan seluruh hati - Mukjizat Rosul (Al-Qur’an) jadi pedoman
Sebagai sarana jalan masuknya iman 2x

Kelawan Alloh Kang maha Suci - Kudhu rangkulan rino lan wengi - Di tirakati di riadhoi 
Dzikir lan suluk jo nganti lali 2x
Kepada Alloh Yang Maha Suci- Harus mendekatkan diri siang dan malam -Diusahakan dengan sungguh-sungguh secara ihlas
Dzikir dan suluk jangan sampai lupa 2x 

Urip e ayem rumongso aman - Dununge roso tondo yen iman - Sabar nerimo senajan paspasan 
Kabeh tinakdir saking pengeran 2x
Hidupnya tentram merasa aman - Mantapnya rasa pertanda iman - Sabar menerima walau hidup seadanya
Semua adalah takdir dari Tuhan 2x 

Kelawan konco dulur lan tonggo -  Kang podo rukun ojo daksio - Iku sunnah e rosul kang mulyo 
Nabi muhammad panutan kito 2x
Terhadap teman, saudara dan tetangga -  selalulah rukun jangan bertengkar - Itu sunnahnya Rosul yang mulia
Nabi Muhammad tauladan kita 2x

Ayo nglakoni sekabeane - Alloh kang bakal ngangkat drajate - Senajan ashor toto dhohire 
Ananging mulyo makom drajat e 2x
Ayo dijalani kesemuanya - Allah yang akan mengangkat derajatnya - Walaupun rendah tampilan dhohirnya
Namun mulia maqam derajatnya di sisi Allah 2x

Lamun palastro ing pungkasane  - Ora kesasar roh lan sukmane - Den gadang Alloh syuargo manggone 
Utuh mayite ugo ules 2x
Ketika ajal telah datang di akhir hayatnya - Tidak tersesat ruh dan sukmanya - Dirindukan Allah surga tempatnya
Utuh jasadnya juga kafannya 2x

Ya rosulallooh salamun 'alaik  - Ya rofi'asyaani wad daarojii
Wahai utusan Allooh semoga keselamatan tetap padamu - Wahai yang berbudi luhur dan berderajat tinggi
'Athfatai yaa jii rotal 'alaami  - Ya Uuhailal judi wal karomi 2x 
Rasa kasihmu wahai para pemimpin tetangga -  Wahai ahli dermawan dan pemurah hati 2x

WAHYU KOLOSEBO,“Tembang Petunjuk Saat MenghadapNya - Sri Narendra Kalaseba

rumekso ingsun laku nisto ngoyo woro
ku jaga diriku dari berbuat nista sekehendak hati
Kelawan mekak howo, howo kang dur angkoro
melawan / mengendalikan hawa, hawa (nafsu) yang diliputi angkara
Senadyan setan gentayangan, tansah gawe rubeda
meskipun setan gentayangan masih saja / selalu membuat gangguan
Hinggo pupusing jaman
hingga akhir jaman

Hameteg ingsun nyirep geni wiso murko
sekuat tenaga diriku memadamkan api, bisa (racun), murka
Maper hardening ponco, saben ulesing netro
Mengendalikan panca indera (dalam) setiap kedipan mata
Linambaran sih kawelasan, ingkang paring kamulyan
dilandasi belas kasih Sang Pemberi Kemulyaan
Sang Hyang Jati Pengeran
Sang Maha Penguasa Sejati

Jiwanggo kalbu, samudro pepuntoning laku
Bertahta di kalbu, samudera pemandu laku
Tumuju dateng Gusti, Dzat Kang Amurbo Dumadi
menuju Tuhan, Dzat pemelihara mahkluk
Manunggaling kawulo Gusti, kreteg ati bakal dumadi
bersatu (khusyuk) dengan Tuhan, kehendak hati akan terlaksana
Mukti ingsun tanpo piranti
kejayaanku tanpa syarat

Sumebyar ing sukmo madu sarining perwito
menyebar di sukma madu sari perwita
Maneko warno prodo, mbangun projo sampurno
beraneka warna prada, membangun diri yang sempurna
Sengkolo tido mukso, kolobendu nyoto sirno
sengkala pasti musnah, malapetaka nyata hilang
Tyasing roso mardiko
menimbulkan rasa merdeka

Mugiyo den sedyo pusoko Kalimosodo
semoga karena ucapan pusaka kalimat syahadat
Yekti dadi mustiko, sajeroning jiwo rogo
benar benar jadi mustika di dalam jiwa raga
Bejo mulyo waskito, digdoyo bowo leksono
keberuntungan, kemulyaan, kewaskitaan, kesaktian serta kewibawaan
Byar manjing sigro-sigro
byar terwujud dengan segera

Ampuh sepuh wutuh, tan keno iso paneluh
ampuh, sepuh, utuh, tidak mempan diteluh
Gagah bungah sumringah, ndadar ing wayah-wayah
gagah riang gembira merekah di setiap waktu
Satriyo toto sembodo, Wirotomo katon sewu kartiko
satria tata sembada, wiratama bagaikan seribu bintang
Kataman wahyu Kolosebo
Ditimpakan wahyu kolosebo

Memuji ingsun kanthi suwito linuhung
aku memuji dengan menghadap Maha Tinggi
Segoro gando arum, suh rep dupo kumelun
lautan bau harum bagai asap dupa berarak
Ginulah niat ingsun, hangidung sabdo kang luhur
Mengolah niatku yang mengkidung kata-kata luhur
Titahing Sang Hyang Agung
perintahnya Sang Maha Agung

Rembesing tresno, tondho luhing netro roso
rembesan kasih sayang tanda air mata rasa
Roso rasaning ati, kadyo tirto kang suci
rasa perasaan di hati ibarat air yang suci
Kawistoro jopo montro, kondang dadi pepadang
diwujutkan japa mantra, terkenal jadi penerang
Palilahing Sang Hyang Wenang
Dengan kuasa Sang Maha Kuasa

Nowo dewo jawoto, tali santiko bawono
sembilan perwujudan dewa, tali kekuatan semesta
Prasido sidhikoro, ing sasono asmoroloyo
abadi memuji di surga
Sri Narendro Kolosebo, winisudo ing gegono
Sang Raja Kolosebo, diwisuda di angkasa
Datan gingsir sewu warso
Tidak akan lengser seribu tahun

Astaghfirullah Rabbal Barroya 

Astaghfirullah Rabbal Barroya (Ampunilah Hamba Ya Allah Maha Penerima Taubat)
Astaghfirullah Minal khotoya. (Ampunilah Hamba Ya Allah Daripada Segala Dosa)

Rabbi zidni 'ilman naa fi'a (Tambahkan kepadaku ilmu yang berguna)
Wa wa fiqni 'amalam maqbula (Dan berikanlah aku amalan yang dimakbulkan)
Wa Wa habli rizqan waasi'a (Dan kurniakan kepadaku rezeki yang meluas)
Wa tub 'alaia taubatan nasuha (Dan perkenankan taubatku dengan taubat nasuha)

Astaghfirullah Rabbal Barroya (Ampunilah Hamba Ya Allah Maha Penerima Taubat)
Astaghfirullah Minal khotoya. (Ampunilah Hamba Ya Allah Daripada Segala Dosa)

falihaadzaassirri ad’uu (Maka oleh karen rahasia itu aku berdoa)
fi yasaari wa ‘asaari (Pada saat senang dan susahku )
ana ‘abduu shoro fakhri (Aku adalah hamba, menjadi kebanggaanku )
dhimna faqri wadhthiroori (Dalam kefakiran dan keperluanku )

Astaghfirullah Rabbal Barroya (Ampunilah Hamba Ya Allah Maha Penerima Taubat)
Astaghfirullah Minal khotoya. (Ampunilah Hamba Ya Allah Daripada Segala Dosa)

qod kafani i’lmu robbi (telah cukup bagiku ilmu tuhanku)
min su-aali wakhtiyaari (tentang permintaan dan usahaku )
yaa ilaahi wa maliiki (Wahai tuhanku, wahai yang memilikiku )
Anta ta’lamu kaifa haali (Engkau mengetahui akan keadaanku)


V. SECULAR : 

Just Humanistics > agnostics > atheistics ?

 

Imagine | John Lennon

Imagine there's no heaven
Bayangkanlah tak ada surga
It's easy if you try
Mudah jika kau mau berusaha
No hell below us
Tak ada neraka di bawah kita
Above us only sky
Di atas kita hanya ada langit
Imagine all the people
Bayangkanlah semua orang
Living for today...
Hidup hanya hari ini...

Imagine there's no countries
Bayangkanlah tak ada negara
It isnt hard to do
Tidak sulit melakukannya
Nothing to kill or die for
Tak ada alasan untuk membunuh dan terbunuh
No religion too
Juga tak ada agama
Imagine all the people
Bayangkan semua orang
Living life in peace...
Menjalani hidup dalam damai...

Imagine no possesions
Bayangkan tak ada harta benda
I wonder if you can
Aku ragu apakah kau mampu
No need for greed or hunger
Tak perlu rakus atau lapar
A brotherhood of man
Persaudaraan manusia
Imagine all the people
Bayangkan semua orang
Sharing all the world...
Berbagi dunia ini

You may say Im a dreamer
Mungkin kau kan berkata aku seorang pemimpi
But Im not the only one
Namun aku bukanlah satu-satunya
I hope some day you'll join us
Kuharap suatu saat kau kan bergabung dengan kami
And the world will live as one
Dan dunia akan bersatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar