Rabu, 28 Desember 2022

NEXT IDEA = QUO VADIS ? (perlu finale)

FROM TRUTH SEEKER FOR TRUE SEEKER ?
Namaste  ...bagi kami... artinya : " saya menghormati/menghargai yang ada di dalam anda"
maksudnya : esensi kemurnian nirvanik, energi keilahian batiniah, materi kealamian zahiriah.
Rebat cekap ....
Segala sesuatu tampaknya memang ada waktunya. Quote ini sebenarnya kami dapatkan dari Satsangi mystics untuk senantiasa tabah menempuh perjalanan spiritual ... bertahan & berjalan hingga akhir. (Mirip dengan nash Shabar 3 kala menerima musibah, menjalani ibadah & menghindari maksiyah  atau Ovada 3 menjalani kebaikan, menghindari keburukan & mensucikan batin fikiran dsb). Ini sebetulnya bukan dalih bagi rasionalisasi pembenaran kami untuk keengganan berbagi lagi. Namun dikarenakan masih ribet internal & repot external (alasan klasik, ya ... padahal ada waktu luang liburan tetapi masih tidak bisa meluangkan waktu juga ?).
Ada banyak hal yang akan kami sampaikan ... sayang stuck di otak susah keluarnya., antara lain : untuk mengurangi beban kesungkanan kami merasa perlu curhat semacam "pengakuan dosa/ dusta" ? (seperti di hadapan pastur publik/ deitas kosmik, nih) bahwa kami sejujurnya karena ketidak-konsistenan dalam berintegritas pada kebenaran tidak layak disebut pencari kebenaran ... truth stealer bukan truth seeker (pencuri bukan pencari hikmah). Ingin guyonan dengan limbah musik ragu juga. kalau dulu pakai lagu Tatu almarhum Didi Kempot ( lirik : opo aku salah nek aku kondho opo anane ... apa saya salah jika berbicara apa adanya ) ini mau ganti lagu baru ojo dibandingke (lirik : wong koyo ngene kok dibanding-bandingke mesti kalahe ... orang seperti kami ini kok dibanding-bandingkan ya pasti kalahnya ... dan juga salahnya ?).
Kami jelas tidak sehebat pujangga Khalil Gibran Khalil dalam mengguratkan kata, Mistisi Osho profesor filsafat dalam memformulasi idea apalagi seperti Buddha Gautama yang telah merealisasi kedewasaan pencerahan dalam dagelan nama rupa samsarik ini.
Tetapi walau memang demikian adanya namun kesannya kok lebai, ya ... seakan menolak satir (tabir tirai penutup) kasih ilahi yang menutupi rahasia ini & para readers yang (semoga selalu) memakluminya.
kutipan : 
JUST ORDINARY PEOPLE
tatu - Didi Kempot : opo aku salah yen aku cerito opo anane
apa saya salah jika saya harus menceritakan apa adanya

mau versi Farel dikira kampanye politis lagi ... payah & parah. (padahal sudah golput ... eh, masih menang juga. Rehat dulu ya, pak ... Demi kebijakan evolusi spiritualitas diri, kebajikan harmoni kebersamaan & kebenaran sinergi kesemestaan ... beri kesempatan lainnya dan jangan maju lagi ). Guyon, lho.
Langsung lanjut ( kelamaan mukadimahnya ...sekarang sudah tanggal 31 Desember 2022 jam 21.00 jadi tinggal 3 jam lagi tahun baru 2023, nih ... sebisanya rekap dulu atau teruskan idea). 
Akhirnya setelah melalui & melampaui pandemi corona 3 tahun ? (Wuhan Agustus 2019 ; Dunia Maret 2020) kita bisa bersama menyambut awal tahun baru (PPKM ditiadakan namun prokes tetap dijaga, lho .... tidak cuma zahiriah namun terutama batiniah).  
Sadhguru Yasudev quote :
this is a time to stand up - not just as one nation but as humanity 
Inilah saatnya untuk bangkit - tidak hanya sebagai satu bangsa tetapi sebagai satu umat manusia .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar